Cari Blog Ini

Sabtu, 09 Januari 2010

Peduli K3

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal penting dalam sebuah perusahaan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tapi ironisnya, pakar Manajemen SDM Prof. Sjafri Mangkuprawira dalam blog pribadinya, mengatakan bahwa kondisi K3 di Indonesia jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina, maupun Thailand. Apakah hal ini kemudian menjadi cerminan rendahnya kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia Internasional khususnya dalam hal K3?

Jika kita kesampingkan sejenak ironi tersebut dan melihat bagaimana kiprah perusahaan Indonesia dalam hal K3, ada baiknya kita mulai dari Pertamina dan anak perusahaannya. Sebanyak 18 unit kerja Pertamina dan anak perusahaannya, baru-baru ini berhasil meraih penghargaan keselamatan migas dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

Hal ini memang bukan sesuatu yang baru bagi Pertamina.

Tetapi keberhasilan untuk mempertahankan predikat keselamatan di bidang migas ini harus menjadi kebanggaan sekaligus perhatian bagi kita semua. Kita patut bangga karena predikat zero accident dan zero oil spill yang berhasil kita raih di tahun ini. Kita patut bahagia karena hal ini otomatis mengangkat nilai perusahaan di mata dunia karena dunia internasinal menganggap masalah K3LL sebagai salah satu cermin kesiapan daya saing sebuah perusahaan khususnya di sektor Migas. Namun demikian, ditengah rasa bangga dan bahagia tersebut, kita harus kembali mengingat ironi kondisi K3 di Indonesia yang masih jauh di bawah nagara tentangga kita seperti kata Prof. Sjafri yang tentunya didasari alasan yang kuat.

Pertamina dalam lima belas tahun ke depan sedang berupaya untuk menjadi perusahaan nomor satu di negeri ini, memimpin di Asia Tenggara, dan masuk dalam jajaran atas perusahaan minyak kelas dunia. Untuk menjadi yang terbaik, kinerja di sektor K3 di Pertamina otomatis akan mendapat sorotan dari semua pihak. Dan bukan tidak mungkin nama baik yang dibawa sebagai dampak atas penghargaan yang kita terima bisa tersungkur seketika sebuah bencana kecelakaan kerja atau tumpahan minyak terjadi di salah satu unit operasi Pertamina.

Untuk itu, seluruh elemen di Pertamina harus semakin teguh dan kokoh dalam menjalankan prinsip-prinsip K3LL yang dikelola dengan matang. Budaya peduli K3LL harus menjadi kesadaran bagi kita semua. Bukan hanya bagi mereka yang terjun secara langsung di bidang K3LL dan bukan hanya untuk mereka yang bersinggungan langsung dengan operasi. Tapi ini harus menjadi budaya kita semua karena masing-masing kita merepresentasikan citra perusahaan tempat kita bekerja dan berkarya.

sumber :
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=4007&Itemid=593

Tidak ada komentar: