Cari Blog Ini

Sabtu, 16 Januari 2010

Komposisi Minyak Bumi

Minyak Bumi adalah suatu campuran yang sangat kompleks yang terutama terdiri dari senyawa-senyawa hidrokarbon , yaitu senyawa-senyawa organik di mana setiap molekulnya hanya mempunyai unsur karbon dan hidrogen saja. Kandungan senyawa hidrokarbon murni dapat mencapai 97-98% untuk minyak bumi untuk minyak bumi pennysylvania, dan dapat hanya 50% saja untuk beberapa minyak berat dari mexico atau missisipi. Disamping itu dalam minyak bumi juga terdapat unsur-unsur belerang, nitrogen, oksigen, dan logam-logam khususnya vanadium, nikel besi dan tembaga, yang terdapat dalam jumlah yang relatif sedikit yang terikat sebagai senyawa-senyawa organik. Air dan garam hampir selalu terdapat dalam minyak bumi dalam keadaan terdispersi. Bahan-bahan bukan hidrokarbon ini biasanya dianggap sebagai kotoran karena pada umumnya akan memberikan gangguan dalam proses pengolahan minyak bumi dalam kilang minyak dan berpengaruh jelek terhadap mutu produk.

Berdasarkan kandungan senyawanya, komposisi minyak bumi sebagai berikut

Jenis Senyawa


Jumlah (%)


Contoh

Senyawa hidrokarbon


90,00-99,00


Alkana, sikloalkana, dan aromatis

Senyawa karbon mengandung belerang


0,10-7,00


Trioalkana(R-S-H)

Alkanatiol (R-S-H)

Senyawa karbon mengandung nitrogen


0,01-0,90


Pirol (C4H5N)

Senyawa karbon mengandung oksigen


0,01-0,04


Asam karboksilat (RCOOH)

Senyawa organo logam


Sangat kecil


Senyawa logam nikel

1. Senyawa Hidrokarbon

Walaupun senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi sangat banyak jumlahnya, namun senyawa tersebut dapat dikelompokkan ke dalam tiga golongan senyawa hidrokarbon, yaitu: senyawa hidrokarbon paraffin, naften dan aromat. Di samping senyawa-senyawa tersebut, dalam produk minyak bumi juga terdapat senyawa hidrokarbon monoolefin dan diolefin, yang terjadi karena rengkahan dalam proses pengolahan minyak bumi dalam kilang, misalnya pada desrilasi minyak mentah dan proses perengkahan.

1.1 Senyawa Hidrokarbon paraffin

Senyawa hidrokarbon paraffin adalah senyawa hdirokarbon jenuh dengan rumus umum CnH2n+2. Senyawa ini mempunyai sifat-sifat kimia stabil pada suhu biasa tidak bereaksi dengan asam sulfat pekat dan asam sulfat berasap, larutan alakali pekat, asam nitrat maupun oksidator kuat seperti asam kromat, kecuali senyawa yang mempunyai atom karbon tersier. Bereaksi lamban dengan khlor dengan bantuan sinar matahari, bereaksi dengan khlor dan brom kalau ada katalis.

1.2 Senyawa hidrokarbon naften

Senyawa hidrokarbon naften adalah senyawa hdirokarbon jenuh dengan rumus CnH2n. karena senyawa hidrokarbon ini mempunyai sifat kimia seperti senyawa hidrokarbon paraffin dan mempunyai struktur molekul siklis, maka senyawa ini juga disebut senyawa sikloparafin. Senyawa naften yang mempunyai cincin dengan 5 dan 6 atom karbon, misalnya siklopentan.

1.3 Senyawa hidrokarbon aromat

Senyawa hidrokarbon aromat adalah senyawa hidrokarbon tidak jenuh dengan rumus umum CnH2n-6, sehinga karenanya senyawa ini mempunyai sifat kimia yang sangat reaktif. Contohnya naftalen dan antrasen.

1.4 Senyawa hidrokarbon monolefin

Senyawa hidrokarbon monoolefin mempunyai rumus CnH2n dan meruapakan senyawa hidrokarbon yang tidak jenuh dengan sebuah ikatan rangkap dua. Contohnya propilen (C3H6)

1.5 Senyawa hidrokarbon diolefin

Senyawa hidrokarbon diolefin mempunyai rumus umum CnH2n-2 dan merupakan senyawa tidak jenuh dengan dua buah ikatan rangkap dua.

2. Non-Hidrokarbon

Senyawa bukan hidrokarbon yang terdapat dalam minyak bumi dan produknya adalah senyawa organik yang mengandung atom unsur belerang, oksigen, nitrogen dan logam-logamnya. Lazimnya senyawa ini dianggap sebagai pengotor karena pengaruhnya yang tidak baik selama prose pengolahan minyak bumi.

1.1 senyawa belerang

adanya senyawa belerang dalam minyak bumi dan produknya perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan:

a. Pencemaran Udara

b. Korosi

c. Menurunkan angka okatan bensin

d. Menurunkan suseptibilitas bensin terhadap timbale tetraetil.

e. Meracuni katalis

1.2 Senyawa oksigen

Dalam minyak bumi, oksigen terutama terdapat dalam asam organik yang terditribusi dalam semua fraksi dengan konsentrasi yang tertinggi pada fraksi minyak gas. Asam organik tersebut terutama terdapat sebagai asam naftenat dan sebagian kecil sebagai asam alifatik. Disamping itu dalam destilat rengkahan dapat terdapat fenol dan kresol. Asam naftenat mempunyai sifat sedikit korosif dan mempunyai bau tidak enak.

1.3 Senyawa nitrogen

Kerugian yang diakibatkan oleh adanya seyawa-senyawa nitrogen yang terdapat dalam minyak bumi dan produknya ialah:

a. Menurunkan aktivitas katalis yang digunakan dalam proses rengkahan, reforming, polierisasi dan isomerisasi.

b. Kerosin yang jernih seperti air (water white) pada waktu destilasi, warnanya akan berubah menjadi kemerahan kalau terkena sinar matahari

c. Nitrogen dalam bensin juga akan mempercepat pembentukan dammar dalam karburator.

d. Menyebabkan terjadinya endapan dalam minyak bakar pada penyimpanannya.

1.4 Senyawa logam

Logam-logam berat seperti vanadium, nikel dan tembaga di dalam minyak bumi umumnya dianggap sebagai senyawa kompleks poriffrin. Sedangkan logam garam anorganik yang dapat larut dalam air, seperti garam kholrid dan sulfat dari logam natrium, kalium, magnesium an kalsium, terdapat dalam minyak bumi dalam keadaam terdispersi. Dalam destilasi minyak mentah, senyawa logam cenderung untuk berkumpul dalam fraksi residu.

sumber :
http://kimiakoloid.com/blog/?p=362

Tidak ada komentar: