Cari Blog Ini

Sabtu, 16 Januari 2010

Banjir Susulan Rendam Empat Desa di Pasuruan

PASURUAN--MI: Ribuan warga empat desa di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, harus mengungsi kembali ke tempat yang lebih aman karena banjir susulan merendam rumah mereka lagi, Kamis (14/1).

Keempat desa berpenghuni 2.000 keluarga yang terendam banjir itu adalah Kalianyar, Kalirejo, Tambaan, dan Manaruwi.

Kepala Dinas Kesatuan Kebangsaan dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan Soenarto, banjir susulan yang memaksa warga mengungsi terjadi pada Rabu (13/1) malam. Mereka mengungsi ke sejumlah masjid di tengah hujan deras yang mengguyur Kabupaten Malang dan Kota/Kabupaten Pasuruan.

Ketinggian air yang merendam empat desa itu mencapai sekitar dua meter. "Air kembali merendam empat desa karena hujan deras bersamaan waktunya dengan air laut pasang," katanya.

Ia juga mengatakan, permukiman yang terendam banjir setinggi dua meter terutama yang berada di sebelah utara yang berbatasan dengan laut. Selain itu, lanjutnya, banjir juga akibat Sungai Kedung Larangan yang meluap karena perbaikan tanggul seluas 46 meter x 82 meter hingga kini belum selesai atau masih dalam proses pengerjaan.

Padahal, hujan deras terus mengguyur sejumlah kawasan, sehingga air melimpah ke permukiman. "Saat tanggul masih diperbaiki, tiba-tiba diterjang banjir susulan. Sehingga air Sungai Kedung Larangan meluap dan mengalir ke permukiman penduduk," ujar Soenarto.

Proses perbaikan tanggul membutuhkan waktu lama karena alat berat tidak bisa masuk ke lokasi. Oleh karena itu, penyelesaian harus dilakukan secara manual, dengan cara mengirim bahan bangunan melewati sawah dan jalan setapak. "Perbaikan butuh waktu lama karena sulitnya medan menuju lokasi tanggul yang rusak."

Banjir juga terjadi di Desa Kedung Ringin dan Kedung Boto, Kecamatan Rembang, Pasuruan. Meskipun warga tidak mengungsi, namun banjir merendam sejumlah kawasan permukinan penduduk. "Kami mendirikan dua tenda dapur umum di Desa Kedung Ringin dan Kedung Boto yang terendam banjir," tukasnya.

Sebelumnya banjir terjadi pada Sabtu (9/1) dan Minggu (10/1), setelah hujan dengan curah mencapai 250 milimeter mengguyur wilayah tersebut. Pada saat itu lima kecamatan terendam, yakni Bangil, Pandaan, Rembang, Kraton, dan Poh Jentrek. Sedikitnya 7.382 rumah terendam.

Banjir tersebut merendam lahan pertanian, tambak ikan dan udang, serta merusak rumah penduduk. Sejumlah jembatan penghubung antardesa dan tanggul penahan air jebol diterjang arus Sungai Kedung Larangan dan Sungai Welang.

Namun, banjir susulan yang merendam empat desa di Bangil pada Rabu malam, pada Kamis (14/1) sekitar pukul 04.00 WIB berangsur surut sehingga warga kembali ke rumah masing-masing. Tetapi, aktivitas sejumlah sekolah dasar di Pasuruan belum normal karena masih tergenang. (BN/OL-01)

sumber :
http://www.mediaindonesia.com/read/2010/01/14/117034/125/101/Banjir-Susulan-Rendam-Empat-Desa-di-Pasuruan

Tidak ada komentar: