Cari Blog Ini

Minggu, 17 Januari 2010

BP Migas : sejumlah petinggi Perusahaan Migas Asing jadi Korban Bom

Bom Carlton Marriot ini rupanya -diduga oleh banyak kalangan- memang ditujukan kepada para petinggi perusahaan Asing di bidang Migas dan Pertambangan serta Energi.

Apakah kekayaan alam Indonesia di bidang Migas dan Pertambangan serta Energi ini memang banyak dikelola oleh perusahaan-perusahaan asing ?.

Mengapa perusahaan Asing yang banyak mengelola kekayaan alam Indonesia ?.

Apakah berarti terorisnya sebel dengan kekayaan alam Indonesia di bidang Migas dan Pertambangan serta Energi ini banyak dikelola oleh perusahaan-perusahaan asing ?.

Kenapa teroris meledakkan bomnya tidak di sebelum pelaksanaan Pilpres ?. Mengapa setelah pelaksanaan Pilpres ?. Apakah terorisnya sebel dengan hasil Pilpres ?.

Lalu, apa hubungannya antara sebelnya terorisnya itu dengan hasil Pilpres dengan kekayaan alam Indonesia di bidang Migas dan Pertambangan serta Energi ini banyak dikelola oleh perusahaan-perusahaan asing ini ?.

Apa pula hubungan kelangsungan Perusahaan Asing dengan Hasil pilpres ?.

Ah, lebih baik baca aja berita di salah satu situs berita online, yang bertajuk "Bom Marriott Kemungkinan Ditujukan pada Petinggi Perusahaan Migas", yang dirilis hari Sabtu, tanggal 18/07/2009, pukul 22:00 WIB, yang anda dapat baca dengan klik disini.

Namun, jika anda enggan membaca di website itu, bolehlah membaca copy paste beritanya itu dibawah ini :

Bom yang meledak di Hotel JW Marriott kemungkinan memang ditujukan kepada para petinggi perusahaan migas yang tengah menggelar pertemuan.

Bom itu meledak di JW Lounge, tempat para eksekutif itu menggelar breakfast meeting.

Ledakan bom itu, menurut saksi mata dan petugas JW Marriott, meledaknya bukan di Restoran Syailendra, namun berada di area JW Lounge.

"Karena itu setelah keluar dari lift dia (pelaku) tidak belok ke kanan (ke Syailendra) tetapi ke kiri (ke JW Lounge)," demikian sumber detikcom menyatakan, Sabtu (18/7/2009).

Sumber itu merujuk tayangan CCTV yang sudah beredar di publik.

Sebagai tamu umum hotel semestinya pelaku menuju ke Syailendra restoran yang pagi itu menyajikan Buffet Breakfast dengan aneka menu sarapan Amerika hingga Asia.

Namun di luar kebiasaan seseorang yang diduga pelaku peledakan bom, justru ke arah kiri, menuju JW Lounge.

Saat bom meledak pada Jumat (17/7/2009) pukul 07.47 WIB, di JW Lounge tengah digelar breakfast meeting para petinggi perusahaan minyak dan gas (migas), yang mayoritas dari mereka adalah warga negara asing (WNA).

Meeting itu rutin digelar bulanan. Juli 2009 ini kebetulan digelar di JW Lounge Hotel JW Marriott.

Pertemuan bertajuk 'ICP Breakfast Roundtable' itu diikuti antara lain : Patrick Foo dari Ael Indonesia, Edward Thiessen dari Alstom Power, Pedro Sole dari Alstom Power, David Potter dari Freeport Indonesia, Andy Cobham dari Hill&Associates, dan Tim Mackay dari Holcim Indonesia.

Selain itu hadir pula Kevin Moore dari Husky Energy, Mariko Yoshihara dari JAC Indonesia, Noke Kiroyan dari Kiroyan Partners, Roy Widosuwito dari Perfetti Van Melle Indonesia, Nathan Verity dari Verity HR, James Castle dari Castle Asia, dan Max Boon dari Castle Asia.

Kepala Dinas Humas dan Hubungan kelembagaan BP Migas Sulistya Hastuti Wahyu kemarin menyatakan, sejumlah petinggi perusahaan migas asing telah menjadi korban ledakan.

Mereka antara lain GM Anadarko Indonesia Co Gary ford dan Kevin S. Moore yang menjabat sebagai GM Husky Oil North Sumbawa LTD. Adapun petinggi yang menjadi korban tewas adalah Presdir PT Holcim Timothy Mackay.

Getaran ledakan bom yang cukup keras rupanya turut merontokkan dinding kaca lobby dan dinding kaca yang mengelilingi Syailendra Restaurant yang memang berdekatan dengan JW Lounge seperti tahun 2003 silam.

sumber :
http://politikana.com/baca/2009/07/19/bp-migas-sejumlah-petinggi-perusahaan-migas-asing-jadi-korban-bom.html

Tidak ada komentar: